Berkunjung ke Karanganyar Jangan Lupa Resto Kemuning, Resto BernuansaKebun Teh
Pagi itu cuaca agak mendung. Hawa dingin masih menyelimuti Kota Jogja. Mentari malu-malu menampakkan diri. Embun masih nyenyak tertidur di dedaunan. Minggu yang sepi, begitulah keadaan saat itu.
pesonakaranganyar.karanganyarkab.go.id |
Rencana untuk jalan-jalan dan makan di luar pun sudah dikantongi. Saya bersama keluarga sudah bersiap sejak kemarin. Satu tempat yang menarik dan akan menjadi tujuan kami, Resto Kemuning.
Resto ini berbeda dari resto lainnya. Kebanyakan resto biasanya mengagungkan konsep modern ala-ala anak Hits.
Namun resto Kemuning memilih mengonsep tempatnya dengan memadukan alam sekitar.
Keberuntungan mendapatkan tempat di daerah kebun teh yang berhawa dingin, mereka manfaatkan dengan baik.
Resto Kemuning bukan hanya sebuah resto biasa saja.
Kamu bisa bermain dan menjelajahi kebun teh yang ada di sekitar. Luar biasanya, kebun tehnya sangat luas. Ada wahana yang bisa kamu nikmati di sana.
Pagi yang sibuk karena kami harus berkemas dan mengecek mobil yang hendak digunakan. Semua sibuk masing-masing hingga tepat pukul 08.00 WIB kami berangkat ke Karanganyar. Kami pun mengarahkan mobil ke arah Timur. Suasana Minggu pagi kental terasa.
Baca juga: Kalimas Kemuning, Sungai nan Indah untuk Hanyutkan Lelah
Rute Lokasi Resto Kemuning
Mobil kami melewati Kebun Binatang Jurug sebelum sampai di Flyover Palur. Suasana Minggu pagi terlukis indah. Satu dua kelompok pesepeda memenuhi tepi jalan berebut dengan anak-anak yang berjalan di atas trotoar.
Mobil terus melesat menginjak aspal-aspal yang berlubang di beberapa titik. Tak masalah hanya beberapa lubang kecil saja. Masih banyak jalan mulus lainnya. Kami pun tiba di jalan Solo-Tawangmangu. Di situlah jalanan mulai beragam. Tanjakan dan turunan mulai terasa.
Hingga kami tiba di pertigaan yang ada petunjuk jalannya. Belok kiri ke Kemuning dan belok kanan ke Tawangmangu. Tentu saja karena Resto Kemuning berada di Kemuning, Karanganyar, Jawa Tengah, mobil berbelok ke kiri.
Jalanan naik-turun semakin terasa karena memang Kemuning merupakan daerah ketinggian. Letaknya berada di kaki Gunung Lawu. Jalanan naik-turun tersebut dihiasi pepohonan dan gagahnya Gunung Lawu. Kamu bisa melihat keindahan alam, terasering persawahan dan kebun-kebun di kiri-kananmu.
Sepuluh menit berlalu dan kami mulai memasuki Desa Ngargoyoso. Desa ini merupakan desa pertama setelah kamu berhasil keluar dari jalan terobosan. Kebun-kebun teh dan persawahan mulai terlihat. Beberapa petunjuk arah ke tempat wisata juga mulai bermunculan.
Aneka Pilihan Wahana Keluarga
Kami tiba pukul 09.30 WIB karena jalanan belum terlalu macet. Mobil kami disambut petugas parkir. Dengan ramahnya dan aba-aba yang jelas, mereka mengarahkan mobil kami ke tempat parkiran yang begitu luas.
Hawa dingin menyapa tubuh kami sekeluarnya dari mobil. Resto yang luas dan megah ini sudah mulai dipadati pengunjung. Kami pun memilih tempat duduk. Karena jumlah kami sekitar 9 orang, kami terpaksa menggabungkan dua meja menjadi satu.
Ada tiga tempat yang bisa kamu pilih di sana. Tempat pertama berada di dekat kolam renang, sisi Timur, tempat kedua di dekat pemancingan atau persis di depan ruang pesan makanan lalu yang ketiga berada persis di samping kebun teh.
Sembari menunggu makanan, kami memilih menikmati kebun teh dengan berfoto dan duduk di gubuk kecil yang terbuat dari bambu. Sungguh pemandangan yang indah telah berhasil membasuh lelah kami setelah satu jam perjalanan tadi.
Selain itu, kami juga menikmati beberapa wahana yang disediakan di resto ini. Mau tahu apa saja sih wahana di resto kemuning ini? Langsung saja inilah wahana Resto Kemuning yang bisa kamu nikmati:
1. Naik Kuda Keliling Kebun
Usai makan, saya dan yang lainnya boleh melakukan apa saja. Kali ini saya ingin mengajak si bujang untuk mencoba naik kuda yang ada di sana. Ada lima sampai enam kuda yang bisa kamu tunggangi dengan cara menyewanya.
Bapak pemilik Kuda dengan ramahnya menawarkan kudanya untuk kami tunggangi. Mereka hanya meminta Rp 20 ribu saja untuk satu kali putaran. Kok satu putaran saja?
Eits jangan salah, kebun teh di resto ini sangat luas. Sehingga satu putaran saja sudah cukup memuaskan dan melelahkan.
Karena tubuh kuda yang kurang proporsional, kuda tersebut hanya bisa dinaiki satu orang saja. Saya pun tidak mempermasalahkan itu dan kami mulai memutari kebun dengan kuda tersebut. Bapak pemilik kuda dengan tekunnya menarik kuda agar mengikuti ke mana kami pergi.
2. Arum Jeram
Ketika kami sampai di kebun teh, kami terkejut karena di kebun teh ada sungai dengan aliran airnya yang deras. Tetapi sayangnya luasnya hanya cukup untuk satu ban mobil saja. Namun kami terkejut karena sungai itu dapat digunakan untuk Arum jeram.
Petugas Arum jeram sudah menyediakan ban serta alat pengaman yang tentunya standar. Beberapa orang mengantre untuk mencoba Arum jeram ini. Karena bannya terbatas, maka hanya beberapa orang saja setiap jalannya ban tersebut mengikuti arus sungai.
Tidak terlalu panjang juga untuk medannya. Karena memang sungai ini tidak terlalu lebar. Makanya petugas sudah memperhitungkannya. Mereka hanya mengatur sepanjang mana Arum jeram ini.
Untuk perorangannya, kamu harus membayar Rp 5.000 untuk merasakannya sensasinya. Meskipun kecil tetapi cukup memacu adrenalin. Beberapa orang tampak menjerit-jerit saat menaikinya.
3. Rumah Pohon di atas Pohon Tertinggi
Ketika memandang di kebun teh yang tengah-tengahnya ada pohon besar dengan tinggi yang menjulang ke atas, banyak orang mengantre di depan tangga. Saya turut penasaran dan mendekati pohon tersebut. Ternyata di atas pohon itu ada rumah pohon bambu.
Sebenarnya bukan berbentuk rumah, melainkan seperti balkon yang terbuat dari bambu. Kamu bisa menikmati keindahan kebun teh ini dari atas bambu tersebut. Kamu bisa melihat ke semua penjuru kebun teh ini.
Background untuk berfoto pun juga sangat bagus. Kamu bisa berfoto atau berselfie di tempat itu dengan layar belakang kebun teh dan awan-awan terukir indah di langit birunya.
Selain itu kamu juga dapat menggunakan bambu itu untuk merenungi kehidupan. Tetapi jangan untuk bunuh diri ya. Tidak boleh itu, dosa dan pastinya dilarang agama.
4. Flying Fox
Di Resto Kemuning ini ternyata ada juga flying fox yang bisa kamu coba. Di pohon yang satunya, ada spot untuk flying fox. Kamu bisa terjun dari atas sana dengan pengaman yang komplit. Per orang hanya membayar Rp 10 ribu saja.
Karena saya tidak berani ketinggian, maka hanya bertanya-tanya saja soal harga dan jam bukanya. Flying fox ini tersedia hanya sampai jam 4 saja. Setelah itu mereka tutup dan kamu juga dipersilahkan untuk jalan-jalan di kebun teh.
Kamu bisa mencobanya bergantian dengan pengunjung lain. Sesuai antrean dan jangan egois ya. Lebih baik mengantre daripada merebut hak orang lain. Mengantre itu indah, kamu bisa mengobrol dengan pengunjung lain.
Tertarik ke Resto Kemuning? Langsung saja datang dan pulang dengan bahagia.
Posting Komentar untuk "Berkunjung ke Karanganyar Jangan Lupa Resto Kemuning, Resto BernuansaKebun Teh"