Psikologi Mendidik Anak Cara Islam Untuk Ciptakan Generasi yang Agamis

Psikologi Mendidik Anak Cara Islam – Siapa saja tentu menginginkan anak yang sholeh dan juga sholehah. Bukankah Ayah dan Bunda juga menginginkan hal yang serupa?

mendidik anak cara islam

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjadikan anak sholeh dan juga sholehah. Salah satunya tentu saja dengan menerapkan psikologi mendidik anak cara Islam.

Metode ini kerap pula di sebut sebagai parenting Islami. Apa itu parenting Islami? Istilah ini merupakan sebutan untuk prinsip atau pola asuh anak yang berlandaskan kepada syari’at agama Islam.

Tujuannya adalah untuk mewujudkan generasi yang agamis di masa depan. Untuk mengenal lebih lanjut tentang apa itu parenting Islami, Ayah dan Bunda dapat menyimak ulasan berikut terlebih dahulu, ya!

Mengenal Parenting Islami Psikologi Mendidik Anak Cara Islam

Metode parenting Islami adalah salah satu dari sekian banyak pola asuh yang banyak diterapkan oleh orang tua, terutama mereka yang menganut agama Islam. Terlepas dari sekian banyak metode parenting yang ada.

Masing-masing metode pastinya memiliki tujuan yang serupa, yakni untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak. Namun kali ini pembahasan akan difokuskan pada metode mendidik anak cara Islam.

Apa yang dikatakan dengan metode parenting Islami? Metode ini merupakan cara atau prinsip asuh anak yang berpedoman kepada ajaran Al Quran dan juga hadits nabi.

Jadi, segala sesuatu yang Ayah dan Bunda lakukan dalam proses merawat dan membesarkan anak sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh syariat Islam. Metode parenting Islami ini telah banyak Allah sebutkan dalam Al Quran, dan salah satunya terdapat dalam surat Luqman.

Tentunya Ayah dan Bunda sudah pernah membaca surat ini bukan?

Secara garis besar, surat Luqman menceritakan bagaimana Luqman Hakim memberikan pola asuh kepada anak-anak nya. Allah menjadikan kisah Luqman sebagai salah satu surat dalam Al Quran yang tentunya dengan harapan agar bisa menjadi pedoman bagi orang tua muslim lainnya.

Luqman Hakim adalah gambaran sosok orang tua yang bertanggung jawab. Beliau selalu memberikan nasihat-nasihat yang baik kepada anak keturunannya.

Dan juga memberikan pelajaran tentang syariat-syariat Islam sehingga anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang beragama.

Dalam metode parenting Islami, ada beberapa aspek yang bisa dilakukan sebagai pendekatan sekaligus pengajaran kepada anak. Apa saja aspek tersebut?

Mari kita simak uraiannya!

1.  Aspek Psikologi dan Mental

Aspek pertama dalam membangun psikologi mendidik anak cara Islam adalah membangun aspek psikologis dan juga mental anak. Salah satu poin dari aspek ini adalah kemampuan orang tua dalam menghadirkan kebahagiaan kepada anak-anak.

Bagaimana cara menghadirkan kegembiraan pada anak? Ada banyak cara yang bisa Ayah dan Bunda lakukan.

Cara pertama yang bisa Ayah dan Bunda lakukan adalah dengan memberikan anak ruang untuk bermain.

Cara kedua yang bisa Bunda lakukan adalah dengan membiarkan anak bebas bereksplorasi. Tindakan ini akan membantu anak menjadi pribadi yang aktif, serta membantu meningkatkan kecerdasan anak, lho!

Selain menghadirkan kegembiraan, aspek psikologis dan mental juga menuntut Ayah dan Bunda untuk memberikan kasih sayang yang utuh kepada anak-anak. Namun, perlu ingat, antara memberikan kasih sayang dengan memanjakan anak adalah dua hal yang berbeda.

Memberikan kasih sayang yang utuh adalah kewajiban setiap orang tua. Lain cerita nya dengan memanjakan anak terlalu berlebihan.

Sikap orang tua yang terlalu memanjakan anak hanya akan membawa dampak yang buruk. Dampak buruk ini tidak hanya di rasakan oleh anak.

Lambat laun, orang tua akan turut merasakan dampak buruk nya. Salah satu dampak yang pasti sebagai akibat dari memanjakan anak adalah anak yang tumbuh menjadi pribadi tidak mandiri.

Selain itu, anak juga cenderung menjadi pribadi yang bergantung kepada orang lain. Mereka kehilangan keinginan untuk bekerja keras dalam mencapai sesuatu.

Hal ini karena anak akan selalu berpikir bahwa segalanya akan menjadi mudah, sebab ada orang tua yang selalu membantu. Dan pada akhirnya, Ayah dan Bunda sendiri yang akan direpotkan.

2. Aspek Keimanan dan Syariat Islam

Poin penting dari parenting Islami adalah mengajarkan anak-anak aspek keimanan dan syariat-syariat Islam. Aspek ini terdiri dari :

  • Menanamkan Nilai – Nilai Keimanan dan Syariat

Nilai-nilai keimanan harus tertanam dalam diri anak sedari dini. Aspek paling penting dari nilai-nilai keimanan adalah menjaga anak agar terhindar dari kekafiran.

Apa yang bisa Bunda lakukan untuk hal ini? Poin paling penting nya adalah mengenalkan tauhid kepada anak melalui lafadz syahadat.

Selain memperkenalkan konsep tauhid, Bunda juga bisa mengajarkan anak untuk mengenal dan mencintai Rasulullah SAW. Biarkan anak mendengar kisah tentang kemuliaan akhlak Rasulullah, atau dapat pula dengan cara memperdengarkan shalawat kepada anak.

Cara-cara di atas adalah metode paling mudah dan metode dasar untuk menanamkan nilai keimanan dan nilai syariat kepada anak-anak.

  • Mengajarkan dan Mengawasi Anak dalam Shalat Lima Waktu

Sambil mengajarkan nilai-nilai keimanan, ajarkan juga anak untuk beribadah wajib, yakni sholat lima waktu. Ayah dan Bunda dapat menjadi guru, motivator sekaligus pengawas untuk memastikan anak belajar beribadah dengan benar.

  • Memberikan Edukasi Tentang Sedekah

Membiasakan anak untuk bersedekah juga menjadi bagian daripada parenting Islami. Ajarkan kepada mereka untuk bersedekah dan membantu orang-orang yang tengah kesulitan.

Anak yang terbiasa dengan sedekah akan menjadi pribadi yang gemar menolong.

  • Mengajarkan Anak Untuk Berpuasa

Puasa adalah salah satu dari rukun Islam, dan hukum puasa Ramadhan adalah wajib, dan menjadi bagian dari parenting Islami juga. Ayah dan Bunda bisa membiasakan anak untuk berpuasa sedari kecil.

Tidak masalah apabila mereka tidak berpuasa satu hari penuh. Tujuan dari hal ini adalah mengajarkan anak untuk memiliki tanggung jawab kepada agama nya.

  • Ajarkan Anak Membaca Al Quran

Psikologi mendidik anak cara Islam termasuk memperkenalkan kalam Allah kepada anak bisa Bunda lakukan sejak masa kehamilan. Ketika anak beranjak balita, ajarkan mereka untuk membaca Al Quran dengan baik dan benar.

3. Aspek Akhlak dan Sosial

Bagian selanjutnya dari psikologi mendidik anak cara Islam adalah mengajarkan akhlak yang mulia kepada anak-anak. Akhlak dan budi pekerti adalah aspek penting setelah edukasi syariat-syariat agama.

Antara syariat dan akhlak haruslah berjalan dengan seimbang. Aspek ini merupakan edukasi orang tua kepada anak tentang bagaimana cara mereka bersikap dan berperilaku dalam lingkungan sosial.

Aspek ini meliputi :

  • Mengajarkan Etika Teladan Kepada Anak

Apabila menginginkan anak memiliki etika yang baik, tentu Ayah dan Bunda harus mengajarkan kepada mereka sedari usia dini. Lakukan dengan cara yang sederhana dan mudah pastinya.

Semisal mengajarkan anak untuk menyapa dan mengucapkan salam ketika berpapasan dengan orang lain Atau bisa juga melatih anak untuk mengucapkan 3 kata ajaib (maaf, tolong, dan terimakasih).

  • Menanamkan Adab Terpuji dan Menjauhkan Adab Tercela

Metode parenting Islami yang berikutnya adalah menanamkan adab terpuji dan menjauhkan adab tercela kepada anak. Mengapa adab menjadi penting? Karena adab berkaitan erat dengan hati dan juga perilaku anak dalam lingkungan sosial.

Masyarakat sosial tidak senang dengan anak yang berakhlak buruk. Mereka lebih menyayangi anak dengan akhlak yang terpuji. Bunda bisa melakukan sesuatu yang merupakan cerminan dari akhlak Rasulullah SAW.

Kesimpulannya adalah psikologi mendidik anak cara Islam, merupakan pola asuh anak yang berlandaskan pada aturan tauhid dan syariat agama Islam. Antara aspek psikologis, keimanan, pendidikan syariat dan akhlak harus seimbang ya!

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!


Posting Komentar untuk "Psikologi Mendidik Anak Cara Islam Untuk Ciptakan Generasi yang Agamis"